Penyebab Diare dan Gejala Diare
Penyebab
Diare
Diare
bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi
pemicu terjadinya diare. Secara umum, berikut ini beberapa penyebab diare,
yaitu:
![]()
Di
Indonesia, sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi
rotavirus. Bakteri dan parasit juga dapat menyebabkan diare.
Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus halus.
Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar.
Makanan
yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus.
Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat
sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang
menyebabkan tinja berair pada diare.
Sebenarnya
usus besar tidak hanya mengeluarkan air secara berlebihan tapi juga
elektrolit. Kehilangan cairan dan elektrolit melalui diare ini kemudian dapat
menimbulkan dehidrasi. Dehidrasi inilah yang mengancam jiwa penderita diare.
Selain karena
rotavirus, diare juga bisa terjadi akibat kurang gizi, alergi, tidak tahan
terhadap laktosa, dan sebagainya. Bayi dan balita banyak yang memiliki
intoleransi terhadap laktosa dikarenakan tubuh tidak punya atau hanya sedikit
memiliki enzim laktose yang berfungsi mencerna laktosa yang terkandung susu
sapi.
Tidak
demikian dengan bayi yang menyusu ASI. Bayi tersebut tidak akan mengalami
intoleransi laktosa karena di dalam ASI terkandung enzim laktose. Disamping
itu, ASI terjamin kebersihannya karena langsung diminum tanpa wadah seperti
saat minum susu formula dengan botol dan dot.
Diare
dapat merupakan efek sampingan banyak obat terutama antibiotik. Selain itu,
bahan-bahan pemanis buatan sorbitol dan manitol yang ada dalam permen karet
serta produk-produk bebas gula lainnya menimbulkan diare.
Hal ini
terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon
yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas
dari rapuhnya tulang.
Orang tua
berperan besar dalam menentukan penyebab anak diare. Bayi dan balita yang
masih menyusui dengan ASI eksklusif umumnya jarang diare karena tidak
terkontaminasi dari luar. Namun, susu formula dan makanan pendamping ASI
dapat terkontaminasi bakteri dan virus.
Gejala Diare
Gejala
diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih
dalam sehari, yang kadang disertai:
![]()
Selain
itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala
lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit
kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja
mengandung darah atau demam tinggi.
Diare bisa
menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium dan kalium),
sehingga bayi menjadi rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun
perdarahan otak.
Diare
seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan
hanya menyebabkan bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput,
mata dan ubun-ubun menjadi cekung (pada bayi yang berumur kurang dari 18
bulan). Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.
|
0 komentar:
Posting Komentar